Minggu, 06 Februari 2011

Mesin bubut

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi


Mesin bubut kecil
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.
Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk konversi dari ulir metrik ke ulir inci.

 Prinsip kerja mesin bubut


Mesin bubut yang menggunakan sabuk di Hagley Museum
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

 Bagian-bagian mesin bubut

Mesin bubut terdiri dari meja dan kepala tetap. Di dalam kepala tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel. Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal. Eretan utama akan bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang dan eretan atas dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk.
Jenis-jenis Mesin Bubut
  1. Mesin Bubut Universal
  2. Mesin Bubut Khusus
BAGIAN-BAGIAN UTAMA MESIN BUBUT
  1. A. Kepala Tetap
Berfungsi untuk memegang dan memutar benda kerja. Kepala tetap dipasang pada poros utama
  1. B. Roda Gigi Pengganti
Berfungsi memindahkan putaran poros utama ke kotak roda gigi pengatur pemakanan dan penggerak poros transportir yang sekaligus untuk menggerakkan eretan sepanjang alas.
  1. C. Pembawa
Berfungsi untuk mendukung dan mengantarkan alat potong pada posisi/tempat pemotongan.
  1. D. Kepala Lepas
Berfungsi untuk mendukung benda kerja yang dipegang oleh cekam atau dipegang dengan senter kepala tetap dan senter kepala lepas. Disamping itu kepala lepas juga berfungsi untuk memasang cekam bor/mata bor.
  1. E. Badan Mesin
Berfungsi untuk mendukung semua komponen utama mesin bubut. Bagian atas badan mesin dibuat beralur yang berfungsi untuk landasan luncur dari kepala lepas.
PEMEGANG BENDA KERJA
  1. 1. Cekam Rahang Tiga
Cekam rahang tiga adalah pemegang benda kerja yang mempunyai tiga rahang penjepit yang dapat bergerak secara bersama-sama sepanjang alur saat mengunci dan membuka benda kerja. Cekam ini dapat menjepit benda kerja bulat, segi enam,segi sembilan dan kelipatan tiga lainnya.


Gambar 19. Cekam Rahang Tiga
Penjepitan benda kerja dengan cekam rahang tiga dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penjepitan arah dalam sisi benda kerja dan penjepitan arah luar sisi benda kerja
  1. 2. Cekam Rahang Empat
Cekam rahang empat mempunyai rahang penjepit empat buah. Rahang cekam empat dapat bergerak bebas sepanjang alur rahang pada saat mengunci maupun membuka benda kerja. Ada dua type cekam rahang empat, yaitu:
-     Cekam rahang empat universal
Prinsip penjepitan cekam rahang empat universal ini sama dengan cekam rahang tiga, dimana rahang cekam dapat bergerak bersama-sama saat membuka maupun mengunci benda kerja secara otomatis.
-     Cekam rahang empat independen
Cekam rahang empat independen sama fungsinya dengan cekam rahang empat universal. Perbedaannya terletak pada teknik pengunciannya. Pada cekam rahang empat independen ini masing-masing rahang penjepit harus dikunci dan dibuka satu persatu. Masing-masing rahang dapat digerakkan sendiri tanpa ada hubungannya dengan rahang yang lain.
Gambar 20. Cekam Rahang Empat
  1. 3. Plat Pembawa
Plat pembawa digunakan untuk memegang benda kerja yang dibubut diantara dua senter. Dalam memegang benda kerja plat pembawa dilengkapi dengan pembawa (lathe dog)
Gambar 21. Plat Pembawa
Gambar 22. Pembawa
Plat pembawa dapat dibedakan tiga macam,yaitu:
-     Plat pembawa beralur.
Digunakan untuk meletakkan pembawa yang berujung bengkok.
-     Plat pembawa berlobang
Digunakan untuk menjepit benda kerja yang sukar dijepit oleh cekam rahang tiga dan cekam rahang empat
-     Plat pembawa berbatang
Digunakan untuk meletakkan pembawa yang berbatang
Pembawa (lathe dog) adalah alat yang berfungsiuntuk membawa benda kerja sehingga ia berputar mengikuti putaran poros mesin.
PENDUKUNG
Pendukung adalah alat yang digunakan untuk mendukung atau menyangga benda kerja yang berukuran panjang dan berdiameter kecil.
Sesuai dengan kegunaannya, pendukung ada dua macam yaitu:
-         Pendukung Tetap (steady rest)
Gunanya untuk mendukung benda kerja yang berdiameter kecil dan berukuran panjang. Posisi pendukung ini tetap, tidak berpindah sepanjang alas mesin saat mesin bubut bekerja.
-         Pendukung Jalan (follower rest)
Gunanya sama dengan pendukung tetap, perbedaannya adalah pendukung jalan dipasang pada eretan dan ikut bergerak dibelakang pahat bubut bersamaan dengan gerakkan pembawa.
Gambar23. Pendukung Tetap
(Steady Rest)
Gambar 24. Pendukung Jalan
(Followe Rest)
SENTER
Senter digunakan untuk mendukung dan memegang benda kerja yang dibubut diantara dua senter. Senter mesin bubut ada dua macam, yaitu:
-         Senter Tetap
Adalah senter yang tidak ikut berputar bersama benda kerja pada saat pembubutan.
-         Senter Jalan
Adalah senter yang ikut berputar bersama benda kerja pada saat pembubutan.
Gambar 25. Senterg Tetap
Gambar 26. Senter Jalan
KOLED
Koled adalah alat yang digunakan untuk menjepit benda kerja yang berukuran kecil yang harus dikerjakan dengan mesin bubut. Dalam pembubutan koled dipasang pada poros kepala tetap yang pada bagian ujung poros dilengkapi dengan batang penarik, ujung berulir.
Gambar 27. Koled
PAHAT BUBUT
Pahat bubut adalah alat potong yang digunakan untuk memotong benda kerja yang dikerjakan dengan mesin bubut.
Pahat bubut harus mempunyai sifat-sifat:
  1. Harus cukup kuat dan mampu menahan beban dan tekanan pemotongan.
  2. Harus mempunyai kekerasan yang tinggi hingga mampu bertahan pada temperatur tinggi selama pemotongan.
  3. Harus tahan terhadap keausan.
Menurut bahannya pahat bubut dibedakan atas:
  1. Pahat bubut baja potong cepat (HSS)
  2. Pahat bubut baja karbon potong cepat (HCS)
Gambar 28. Bentuk Pahat Bubut
Gambar 29. Sudut Pahat Bubut dan Kecepatan Potong
Macam-macam bentuk pahat bubut:
  1. Pahat Bubut Rata
Digunakan untuk membubut permukaan benda kerja menjadi rata. Pahat ini terdiri dari dua macam, yaitu pahat bubut rata kiri dan pahat bubut rata kanan.
  1. Pahat Bubut Muka
Digunakan untuk membubut penampang permukaan benda kerja menjadi rata dan datar.
  1. Pahat Bubut Potong
Digunakan untuk memotong benda kerja.
  1. Pahat Bubut Pembentuk
Adalah pahat bubut yang ujung mata potongnya berbentuk cembung atau cekung sesuai dengan bentuk benda kerja yang akan dibuat.
  1. Pahat Bubut Dalam
Digunakan untuk membubut permukaan dalam lobang benda kerja.
  1. Pahat Bubut Ulir
Digunakan untuk membubut ulir benda kerja. Ujung mata pahat dibuat sesuai dengan jenis ulir yang akan dibuat.
Letak mata potong (ujung sisi sayat) pahat bubut harus dipasang tepat pada titik pusat benda kerja atau tepat pada titik senter mesin. Jika letak mata potong pahat bubut diatas titik senter mesin, maka sudut yang dibuat oleh garis sumbu mesin dan sudut tatal akan lebih besar akibatnya sudut bebasnya menjadi berkurang, akibatnya pahat akan melentur dan sisi depan pahat akan masuk lebih dalam pada benda kerja.
a = Sudut Bebas b = Sudut Baji
d = Sudut Pemotongan
g = Sudut Tatal
Jika letak mata potong pahat bubut dibawah titik senter mesin, besarnya sudut antara garis sumbu dan sudut tatal akan berkurang, sehingga sudut bebas jadi besar. Akibatnya benda kerja akan terangkat.
Gambar 30. penyetelan mata potong terhadap senter mesin
PEMBUBUTAN TIRUS
Pembubutan tirus adalah pembubutan benda kerja sehingga benda kerja berbeda ukuran penampang disepanjang benda. Pembubutan tirus dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:
  1. 1. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Kepala Lepas
Kepala lepas terdiri atas dua bahagian yaitu alas dan badan. Kedua badan ini diikat oleh baut dan dapat digeser-geser kedudukannya. Pada bagian belakang kepala lepas terdapat garis skala ukuran. Jika garis skala ukuran bergeser, maka sumbu antara kepala tetap dengan kepala lepas akan berubah. Perbedaan kedudukan senter inilah yang dimanfaatkan untuk membubut benda kerja sehingga menghasilkan pembubutan tirus.
Ganbar 31. Pembubutan Tirus DenganPengeseran Kepala Lepas
Rumus perhitungan pergeseran tirus kepala lepas ini


X =  mm
Dimana:
X         = pergeseran Kepala Lepas
L          = Panjang benda kerja
D         = Diameter terbesar
d          = Diameter terkecil
l           = Panjang ketirusan
  1. 2. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Eretan Atas
Pembubutan tirus dengan menggeser eratan atas dapat menghasilkan benda tirus sepanjang gerakan menanjang eratan keatas. Dengan cara ini, eratan digeser kedudukannya dalam satuan derajat sesuai dengan besar sudut tirus yang akan dibuat.
Gambar 32. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Eretan Atas
Rumus perhitunganbesarnya sudut peergesaran eratan adalah
dimana:
Tg        = Tangen
a         = Besarnya sudut tirus
D         = Diameter terbesar
d          = Diameter terkecil
l           = Panjang tirus
  1. 3. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Taper Attachment
Pembubutan tirus dengan penggeseran taper attachment adalah dengan memasang peralatan tirus pada eretan mesin sehingga ia dapat bergerak bebas sepanjang alas. Besarnya pergeseran peralatan tirus sama dengan perhitungan tirus dengan menggeser eretan atas, yaitu:
Gambar 33. Pembubutan Tirus Dengan Penggeseran Taper Attachment
KECEPATAN POTONG PEMBUBUTAN
Adalah panjang bram yang terpotong per satuan waktu. Setiap bahan memiliki kecepatan potong tersendiri, tergantung dari kualitasnya. Semakin keras bahan, semakin kecil harga kecepatan potongnya. Begitu juga sebaliknya. Kecepatan potong tergantung dari putaran mesin, diameter benda kerja dan jenis bahan yang akan di bubut.
Tabel 5. Harga kecepatan Potong Menurut bahan yang dibubut
BAHAN
HERGA KECEPATAN POTONG (m/menit)
Baja karbon sedang Besi tuang
Baja potong cepat
Kuningan
perunggu
alumunium
20 – 30
18 – 25
12 – 18
45 – 90
15 – 21
100 – 300
Jika benda kerja dengan garis tengah d yang berputar L putaran tiap menit, maka panjang bram yang terpotong adalah sama dengan keliling benda itu sendiri. Atau:
Jika benda kerja berputar lebih dari 1 putaran dalam 1 menit atau dalam n putaran maka panjang bram yang terpotong dalam 1 menit adalah
Makin besar garis tengah benda kerja, semakin panjang bram yang terpotong
ULIR
Mekanik Penggerak Pemotongan Ulir
Mekanik penggerak pemotongan ulir adalah semua komponen mesin bubut yang bergerak bersama-sama selama proses pemotongan ulir. Gerakan mekanik berasal dari  putaran motor listrik yang memutar poros utama dengan perantaraan roda gigi, kemudian diteruskan ke rangkaian roda gigi pengganti. Dengan perantaraan kotak roda gigi putaran diteruskan ke poros transportir yang secara lansung menggerakkan eretan secara otomatis. Gerakan inilah yang dimanfaatkan untuk membuat ulir.












Gambar 34. Rangkaian Mekanik Penggerak Pemotongan Ulir
Perhitungan Roda Gigi Pengganti
Roda gigi pengganti berfungsi untuk mendapatkan perbandingan putaran tertentu antara benda kerja dengan putaran poros transportir. Perhitungan dan pengaturan roda gigi pengganti berdasarkan perbandingan banyaknya kisar/gang ulir benda kerja dengan banyaknya kisar/gang ulir poros transportir. Adapun perbandingan tersebut dapat dinyatakan dengan rumus:
Dan roda gigi pengganti yang tersedia: 20, 22, 23, 25, 30, 32, 35, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, 76, 80, 90, 100 dan 127 (untuk mesin bubut kecil); 20, 25, 30, 40, 45, 50, 60, 65, 75, 85, 90, 100, 115, 125 dan 127 (untuk mesin bubut besar)
Diameter terbesar adalah ukuran terbesar dari diameter ulir. Pada baut diameter terbesar diukur dari puncak tertingi dari ulir dan mur diameter terbesar diukur dari celah terdalam dari ulir. Diameter terbesar biasanya dibuat sedikit lebih kecil dari ukuran maksimal yaitu dikurangi dari ukuran sebenarnya sekitar 0,1 – 0,2 mm.
Diameter terkecil adalah ukuran yang ditunjukkan  oleh ulir pada celah terbawah dari baut atau teratas dari mur. Diameter terkecil dibuat lebih besar pada lobang mur dan lebih kecil dibuat pada baut.
Penentuan diameter terbesar dan diameter terkecil menurut Technical Departement Of  Education Of Victoria adalah:
D min = D max – 2 x kedalaman ulir
Kedalaman ulir metris = 0,61 x kisar
Kedalaman ulir BSW = 0,64 x kisar
Jika diameter terkecil sudah diperoleh, maka pada bahan untuk mur dibuat alur bebas pengaman sebesar diameter tersebut.
Pengasahan sudut pahat bubut harus sama dengan sudut ulir. Sudut ulir metris adalah 600 dan sudut ulir whitworth 550. Sudut-sudut ini diperiksa dengan menggunakan mal ulir dan mal pahat.
Gambar 35. Pemeriksaan Sudut Pahat Ulir
Kedua sisi pemotong yang langsung memotong benda kerja dibuat sudut bebas samping sebesar 20 sampai 30. bagian belakang mata potong diberi kebebasan. Besar sudut bebas belakang sama dengan sudut bebas samping. Pengambilan posisi sudut tergantung pada ulir yang akan dibuat.
Gambar 36. Sudut Bebas Belakang
Sudut bebas belakang ini berfungsi agar bagian bawah mata potong tidak memotong ulir yang telah terbentuk dan dapat berjalan sejalan alur ulir yang telah terbentuk. Mencari besar sudut depan dan sudut bebas belakang lihat gambar 32.
Gambar 37. Bukaan Garis Ulir
Jarak puncak ulir adalah AB. Jika ulir tersebut dipotong pada titik B dan bukaan dari garis ulir membentuk garis AC, BC dan siku terhadap AB. Panjangnya garis ulir adalah sama dengan keliling bukaan silinder. Sudut segitiga ABC adalah sudut bebas depan dari pahat.
  1. Mesin Bubut dengan Komputer (CNC)

macam macam mesin produksi

jenis macam-macam mesin produksi

BIDANG MESIN PRODUK
Mesin produksi atau juga mesin perkakas merupakan mesin yana digunakan untuk membuat atau memproduksi barang yang pada umumnya digunakan di industry dan sekolah.yang digunakan disekolah pada umumnya untuk latihan.ada pula jenis mesin yang digunakan disekolah diantarany:
1. Mesin Fris





Standar ini menetapkan istilah yang ada hubungannya dengan pisau fris untuk memberikan pengertian dasar tentang proses, konstruksi, bentuk dan kerja pemotongan. Istilah dalam standar yang meliputi proses pengefrisan, pisau fris berdasarkan karakteristik dan klasifikasi tangkainya, disajikan dalam bentuk tabel.sin fris(milling)


2. mesin bubut




Mesin BubutBubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).Dengan mengatur perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan dengna jalan menukar roda gigi translasi (change gears) yang menghubungkan poros spindel dengan poros ulir (lead screw).Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. roda gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai ke khususan karena digunakan untuk monversi dari ulir metrik ke ulir inchi.

3. mesin scrap

Scarp merupakan proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan oleh badan mesin (ram) yang meluncut bolak-balik pada Gerak potong pahat pada benda kerja merupakan gerakan lurus translasi. Dalam hal ini benda kerja dalam keadaan diam dan pahat bergerak lurus translasi. Pada saat pahat melakukan gerak balik, benda kerja juga melakukan gerak umpan (feeding). Sehingga punggung pahat akan tersangkut pada benda kerja yang sedang bergerak tersebut. Untuk menghindari gangguan ini, pangkal dudukan pahat diberi engsel sehingga punggung pahat dapat berayun pada waktu balik menyentuh benda kerja.

cara membubut

PROSES MEMBUBUT

Membubut Permukaan
Membubut permukaan (Gambar 57) hendaklah diperhatikan beberapa hal berikut ini.
  1. Jangan terlalu panjang keluar benda kerja terikat pada cekam.
  2. Pahat harus setinggi senter.
  3. Gerakan pahat maju mulai dari sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja searah jarum jam atau gerakan pahat maju menuju sumbu benda kerja dengan putaran benda kerja berlawanan arah jarum jam (putaran mesin harus berlawanan dengan arah mata sayat alat potong).
1
2
Membubut Lurus
Pekerjaan membubut lurus untuk jenis pekerjaan yang panjangnya relatif pendek, dapat dilakukan dengan pencekaman langsung (Gambar 59).
3
Pekerjaan membubut lurus yang dituntut hasil kesepusatan yang presisi, maka pembubutannya harus dilakukan di antara dua senter (Gambar 60).
4
Pekerjaan membubut lurus seperti ditunjukkan pada Gambar 57, untuk benda yang panjang dan berdiameter kecil maka harus diperhatikan beberapa hal berikut ini.
  1. Benda kerja didukung dengan dua buah senter.
  2. Gunakan penyangga, plat pembawa, dan pembawa bila benda kerjanya panjang.
  3. Pahat harus setinggi senter.
  4. Pilih besarnya kecepatan putaran menggunakan rumus atau menggunakan tabel.
  5. Setel posisi pahat menyentuh benda kerja dan seti dial ukur pada eretan melintang menunjuk posisi 0.
  6. Setel posisi pahat pada batas ujung maksimum awal langkah pada dial eretan memanjang posisi 0.
  7. Pengukuran sebaiknya menggunakan alat ukur mesin itu sendiri.
  8. Gunakan pahat yang mempunyai sudut potong yang tepat.
  9. Jalankan mesin dan perhatikan besarnya pemakanan serta hasil penyayatannya.
5
Membubut Tirus (Konis)
Membubut tirus serupa dengan membubut lurus hanya bedanya gerakan pahat disetel mengikuti sudut tirus yang dikehendaki pada eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan alat bantu taper attachment (perlengkapan tirus). Jenis pahatnya pun serupa yang digunakan dalam membubut lurus. Penyetelan peralatan eretan atas, atau penggeseran kepala lepas atau dengan
alat bantu taper attachment pada saat membubut tirus tergantung pada susut ketirusan benda kerja yang akan dikerjakan.
Pembubutan tirus dapat dilakukan dengan beberapa cara di antaranya sebagai berikut.
1. Dengan Penggeseran Eretan Atas
Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas, dapat dilakukan dengan mengatur/menggeser eretan atas sesuai besaran derajat yang dikehendaki. Dalam hal ini pergeseran eretan atas dari posisi sejajar dengan senter mesin digeser/diputar sebesar sudut yang dikehendaki.
Pembubutan tirus dengan cara ini hanya terbatas pada panjang titik tertentu (relatif pendek), sebab tergantung pada besar kecilnya eretan atas yang dapat digeserkan. Kelebihan pembubutan tirus dengan cara ini dapat melakukan pembuatan tirus dalam dan luar, juga bentuk-bentuk tirus yang besar, sedangkan kekurangannya adalah tidak dapat dikerjakan secara otomatis, jadi selalu dilakukan dengan tangan. Gambar 62 menunjukkan besarnya cara pembubutan tirus dengan menggeser eretan atas.
6
Berdasarkan gambar di atas pembubutan tirus dengan penggeseran eretan dapat dihitung dengan rumus:
7
Di mana:          D = diameter besar ketirusan
d = diameter kecil ketirusan
l = panjang ketirusan
α = sudut pergeseran eretan atas
Contoh: Dalam pembubutan tirus diketahui, D = 50 mm; d = 34 mm, panjang ketirusan l = 60 mm. Jadi, penggeseran eretan atasnya adalah:
8
Jadi, eretan harus digeser sebesar α = 7°37′
2. Dengan Pengeseran Kepala Lepas
Pembubutan tirus dengan penggeseran eretan atas (Gambar 62), hanya dapat dilakukan untuk pembubutan bagian tirus luar saja dan kelebihannya dapat melakukan pembubutan tirus yang panjang dengan perbandingan ketirusan yang kecil (terbatas). Cara penyayatannya dapat dilakukan secara manual dengan tangan dan otomatis. Gambar 63 menunjukkan gambar kerja pembubutan tirus di antara dua senter.
910
Berdasarkan gambar di atas pembubutan tirus dengan penggeseran kepala lepas/offset (X) dapat dihitung dengan rumus:
11
Di mana:          X = Jarak pengeseran kepala lepas
D = Diameter tirus terbesar
d = Diameter tirus terkecil
L = Panjang benda kerja total
l = Panjang tirus yang dibubut (tirus efektif)
Contoh:
Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut yang data-datanya sebagaimana Gambar 60, yaitu panjang total benda kerja 150 mm, panjang tirus efektif 80 mm, diameter tirus yang besar (D) 25 mm, dan ukuran diameter tirus yang kecil (D) 21 mm. Jarak pergeseran kepala lepasnya adalah:
12
Jadi, jarak penggeseran kepala lepas adalah 3,75 mm.
3. Dengan Menggunakan Perlengkapan Tirus (Taper Attachment)
Pembubutan dengan cara ini dapat diatur dengan memasang perlengkapan tirus yang dihubungkan dengan eretan lintang. Satu set perlengkapan tirus yang tersedia di antaranya (Gambar 65):
  • Busur skala (plat dasar)
  • Alat pembawa
  • Sepatu geser
  • Baut pengikat (baut pengunci)
  • Lengan pembawa
13
Pembawa dapat disetel dengan menggesernya pada busur kepala sesuai dengan hasil perhitungan ketirusan, biasanya garis pembagian pada busur kepala ditetapkan dalam taper per feet bukan taper tiap inchi.
Untuk menghitung besaran taper per feet dapat dicari dengan menggunakan rumus:
14
Di mana:          Tpf = taper per feet
D = diameter kertirusan yang besar
d = diameter ketirusannya
p = panjang ketirusan
Contoh: Sebuah benda kerja akan dibubut tirus pada mesin bubut mempunyai diameter ketirusan yang besar (D) = 2”, dan diameter ketirusan yang kecil (d) = 13/4” panjang ketirusannya = 8”. Busur skala attachment mempunyai pembagian tiap strip = 1/16”. Hitung berapa strip alat pembawa pada attachment harus digeserkan!
15
Setiap skala busur attachment bernilai 1/18 inchi, sedangkan benda kerja mempunyai Tpf = 3/8”, jadi alat pembawanya harus digeser 3/8 dibagi 1/16 sama dengan 6 strip pada busur skala.